BANYUWANGI (jurnalberita.com) – Pohon kelapa yang satu ini memang unik. Pohon kelapa yang biasanya tumbuh dari biji, namun tidak untuk pohon kelapa milik Suherman (37), warga Lingkungan Kampungbaru, Kelurahan Bulusan, Kalipuro ini. Pohon kelapa milik Suherman berkembang biak dengan cara bertunas. Dan jumlah tunas yang munculpun juga tidak sedikit, mencapai 17 tunas.
Pohon kelapa hasil pembibitan Suherman sendiri itu, buah kelapanya dia dapat dari temannya yang biasa berdagang dari pulau Sapeken. “Sekitar 50 biji yang saya jadikan bibit, tapi hanya satu pohon ini yang aneh,” katanya saat ditemui di rumahnya.
Ilustrasi pohon kelapa bercabang banyak. (ist)
Dari satu tunas utama yang muncul saat itu, sudah tampak bakal-bakal tunas yang lain. Karena itu bibit yang menurutnya aneh itu di tanamnya di sebuah pot besar. Seiring berjalannya waktu pohon kelapa tersebut terus berkembang. Begitu juga dengan bakal tunas yang muncul turut berkembang. “Tunasnya ini awalnya berjumlah 17, namun karena yang 3 tunas mati sehingga saat ini hanya tinggal 14 tunas saja,” katanya.
Diakui Herman, pernah dirinya menghubungkan jumlah tunas yang muncul dengan jumlah rakaat sholat yang dilakukan umat Islam selama satu hari satu malam. Namun setelah ada 3 tunas yang mati, dia tidak lagi mengaitkan kelapa yang sudah ditanamnya sejak 2 tahun lalu itu dengan jumlah rakaat sholat. Kini tunas utama yang sudah menjadi pohon kelapa sudah ditebang oleh Herman. Sehingga saat ini yang tinggal hanya 14 tunas yang masih tumbuh segar.
Pohon tersebut, tambahnya, pernah ditawar seorang temannya seharga Rp 500.000. Namun tak diberikannya, karena Dia ingin merawat sendiri pohon tersebut. “Akan saya rawat dulu biar bentuknya indah. Mungkin nanti kalau ada yang mau menawar lagi akan saya berikan,” katanya. (jbc16/jbc1)